Tata Krama Menjaga Al-Qur'an


1. Keutamaan Membaca Al-Qur'an
[Anda sedang membaca artikel mengenai "Tata krama menjaga Al-Qur'an"]
Tata Krama Menjaga Al-Qur'anAllah SWT berfirman :    
Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezki yang kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi, agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri."

Dari Aisyah ra. Rasulullah bersabda : "Orang yang membaca Al-Qur'an sedangkan ia mahir melakukannya, kelak mendapat tempat di surga bersama dengan rasul-rasul yang mulia lagi yang baik, sedangkan orang yang membaca Al-Qur'an tetapi ia tidak mahir, membacanya agak tertegun-tegun dan terlihat agak berat lidahnya (Belum lancar), ia akan mendapat dua pahala" (HR. Bukhori dan Abul Husain Muslim bin Al-hujjaj bin MUslim Al-Qusyairi, An-Nisabury dalam dua kitab sahih mereka Bukhari Muslim)

Dari Abu Musa Al-Asyari ra, ia berkata, Rasulullah SAw bersabda : "Perumpamaan orang mukmin yang membaca Al-Qur'an dalah seperti buah utrujjah yang baunya harum dan rasanya enak, perumpamaan orang mukmin yang tidak membaca Al-Qur'an seperti buah kurma yang tidak berbau sedang rasanya enak dan sedang rasanya enak dan manis, perumpamaan orang munafik yang sedang membaca Al-Qur'an adalah seperti raihanah yang baunya harum sedang rasanya pahit dan perumpamaan orang munafik yang tidak membaca Al-Qur'an adalah hanzalah yang tidak berbau sedang rasanya pahit" (HR. Bukhari Muslim)

Dari Abu Ummah Al-Bahili ra . ia berkata Rasulullah SAW bersabda : "bacalah AL-Qur'an, karena ia akan datang pada hari kiamat sebagai juru syafa'at bagi pembacanya" (HR. Muslim)

Dari Abdullah bin Mas'ud ra. berkata, Rasulullah SAW bersabda  : "Barangsiapa yang membaca satu huruf dari kitab Allah SWT, maka ia mendapatkan satu kebaikan, sedangkan satu kebaikan dibalas dengan sepuluh kali lipat, aku tidak mengatakan Alif Laam Mim satu huruf, tetapi alif satu huruf dan laam satu huruf, dan mim satu huruf" (HR. Abu Isa Muhammad bin Isa At-Tirmidzi)

Dari Abu Said Al-Khudri ra. Rasulullah SAW bersabda :"Barangsiapa Disibukkan dengan mengkaji Al-Qur'an dan menyebut nama-ku sehingga tidak sempat meminta kepada-ku, maka aku berikan kepadanya sebaik-baik pemberian yang aku berikan kepada orang-orang yang meminta, dan keutamaan kalam SWT atas perkataan yang lain adalah seperti keutamaan Allah ta'ala atas Mahluk-nya" (HR. Turmidzi)

Dari Abdullah bin Amru Ibnul Ash ra. Rasulullah SAW bersabda : "Dikatakan kepada pembaca Al-Qur'an, bacalah dan naiklah serta bacalah dengan tartil seperti engkau membacanya di dunia, karena kedudukan adalah pada akhir ayat yang engkau baca" (HR. Abu Dawud At-Tirmidzi, dan An-nasa'i)

Dari Muadz bin Anas ra. Rasulullah SAW bersabda : "Barangsiapa yang membaca Al-Qur'an dan mengamalkan isinya, Allah memakaikan kepada kedua orang tuanya di hari kiamat mahkota yang sinarnya lebih bagus dari sinar matahari di rumah-rumah di dunia, maka bagaimana tanggapanmu mengenai orang-orang yang melakukan hal ini" (HR. Abu Dawud)

Dari Abdullah bin Mas'ud ra. Rasulullah SAW bersabda : "bacalah Al-Qur'an karena Allah tidak menyiksa hati yang menghayati Al-Qur'an, dan sesungguhnya Al-Qur'an ini adalah jamuan Allah, dan siapa mencintai Al-Qur'an, maka berilah ia kabar gembira" (HR. Ad-Darimi)

2. Adab Membaca Al-Qur'an
Dalam kitab Ikhya Ulumuddin Imam Ghozali menguraikan dengan jelas bagaimana hendaknya tata cara membaca Al-Qur'an, Imam Ghozali telah membagi adab membaca Al-Qur'an menjadi adab yang mengenal batin dan adab yang mengenal lahir.

Adab yang mengenal batin terperinci lagi menjadi arti memahami asal kalimat, cara hati membesarkan kalimat Allah, menghadirkan hati dikala membaca Al-Qur'an, sampai ke tingkat memperluas, memperhalus, perasaan dan membersihkan jiwa. adapun mengenai adab lahir dalam membaca Al-Qur'an adalah diantaranya :

1. Disunahkan membaca Al-Qur'an sesudah berwudlu, dalam keadaan bersih, sebab yang dibaca adalah wahyu Allah, kemudian mengambil Al-Qur'an hendaknya dengan tangan kanan, sebaiknya memegangnya menggunakan kedua belah tangan.

2. Disunatkan membaca A-Qur'an di tempat yang bersih, seperi di rumah, di surau, di mushollah, dan di tempat-tempat lain yang dianggap bersih, tapi yang paling utama adalah masjid.

3. Disunahkan membaca Al-Qur'an menghadap kiblat dengan khusyuk dan tenang, serta berpakaian yang pantas.

4. Ketika membaca Al-Qur'an mulut hendaknya bersih, tidak berisi makanan, sebaiknya mulut dan gigi dibersihkan dahulu sebelum membaca Al-Qur'an.

5 Diunahkan membaca ta'awudz sebelum membaca Al-Qur'an.

6. Disunahkan membaca Al-Qur'an dengan tartil, sebagaiman firman Allah SWT :
"Atau lebih dari seperdua itu. dan bacalah Al-Qur'an itu dengan perlahan-lahan" (QS. Al-muzzammil :4)

Ibnu Abbas ra. berkata, "aku lebih suka membaca surat Al-baqarah dan surat Ali imran dengan tartil, daripada aku baca Al-Qur'an dengan terburu-buru dan cepat-cepat"

7. Bagi orang yang sudah mengerti arti dan maksud dari ayat-ayat Al-Qur'an, disunahkan membacanya tentang ayat-ayat yang dibacanya itu, yaitu membaca Al-Qur'an serta mendalami isi yang terkandung di dalamnya.

8. Dalam membaca Al-Qur'an hendaklah benar-benar di resapkan arti dan maksudnya sebagaimana firman Allah SWT : "Dan apabila mereka mendengarkan apa yang diturunkan kepada rasul (Muhammad), kamu Lihat mata mereka mencucurkan air mata disebabkan kebenaran (Al-Qur'an) yang telah mereka ketahui (dari kitab-kitab mereka sendiri); seraya berkata: "Ya Tuhan Kami, Kami telah beriman, maka catatlah Kami bersama orang-orang yang menjadi saksi (atas kebenaran Al-Qur'an dan kenabian Muhammmad s.a.w.). "(QS Al-Maidah : 83)

Disunahkan membaca Al-Qur'an dengan suara yang bagus dan merdu, sebab suara yang bagus dan merdu itu menambahkan keindahan uslubnya Al-Qur'an sebagaimana sabda rasulullah SAW :

"Hendaklah kamu sekalian hiasi Al-Qur'an itu dengan suaramu yang merdu" (Al-Hadits).

Diriwayatkan bahwa pada suatu malam Rasulullah SAW menunggu-nunggu istrinya, Siti Aisyah ra. tang kebetulan agak terlambat datangnya, setelah ia datang, Rasulullah SAW bertanya kepadanya, "Bagaiman Rasulullah SAW bertanya kepadanya, "Bagaiman keadaanmu?", mendengarkan bacaan Al-Qur'an seorang yang sangat bagus lagi merdunya, belum pernah aku mendengarkan suara sebagus itu", maka Rasulullah SAW terus berdiri dan pergi mendengarkan bacaan Al-Qur'an yang dikatakan Aisyah itu, Rasulullah SAW kembali dan mengatakan kepada Aisyah, "Orang itu adalah salim, budak sahanya Abi Huzaifah, puji-pujian bagi Allah yang telah menjadikan orang yang suaranya seperti salim itu sebagai ummatku".

10. Ketika membaca Al-Qur'an janganlah diputuskan hanya karena hendak berbicara dengan orang lain, hendaknya pembacaan diteruskan sampai ke batas yang telah di tentukan, barulah disudahi. Juga dilarang tertawa-tertawa, bermain-main dan lain-lain yang semacam itu, ketika membaca Al-Qur'an sebab pekerjaan yang seperti itu tidak baik dilakukan sewaktu membaca kitab suci dan berarti tidak menghormati kesuciannya.

Baca juga artikel tentang : Adab Puasa
Rating: 4.5 

1 komentar: